Selasa, 13 Oktober 2015

lulur & masker organic

Assalamu'alaikum guys ^_^ happy weekend!!! hehehe pagi ini aku bingung nih mau ngapain padahal weeekend biasanya sih main tp lg minim duitnya hahaha jadi dr pada bengong dirumah, nnton tv bosen aku pengen bagi-bagi cerita & informasi khususnya buat cewek-cewek nih yg suka galau karna kulit wajah kusam,berkomedo, wajah kliatan tua ato berkeriput gt hehehe daaaaan yg pling galau tingkat dewa adalah masalah jerawat!!!!! >.< (aku banget) pasti semua anak muda ato tua cewe cowo sdh pd tau yah jerawat itu pemicunya apa aja, jenis-jenisnya apa aja. dan sekarang aku mau bagi-bagi cara mengatasinya geeeengsss hehehehehe kenapa saya pengen bagi2 informasi begini karena saya sendiri mukanya berjerawat gengs. tp aku cerita dulu yah hehehe semenjak awal masuk kuliah kira2 smester 2an, gara2nya aku pke sabun cuci muka yg bkin muka aku kering udah gitu dulu sering benget tuh main tp suka lupa cumuk (cucimuka) ngga pke sabun, selain itu aku suka banget makan telor tuh gara2 kuliah kan banyak warung burjo dstu jualan nasi telor enak bgt gengs hehehehe pada saat itu muka bener-bener full jerawat. akhirnya aku memutuskan untuk perawatan kulit wajah daan trnyata disuruh facial!!! sakitnya minta ampun sampe nangis-nangis gengs. 2thn kmudian aku tetep jerawatan gengs ditambah lagi waktu lg KKN di desa yg kondisinya sangat kemarau, kering, jerawatku tambah merontok gengs pdhl aku udah ngehindarin tuh yg namanya makan2an amis2 gtu. yah solusinya aku ganti dokter kulit gengs, udah 1mggu pke krim dr dokter rasanya kuit berat bgt yah trs msh kering, gatel juga trs sm kakak aku sruh pke lulur & masker tradisional khusus buat jerawat. begini nih lulur&maskernya---->

begini nih gengs kemasan lulur&maskernya ^_^ karna aku berjerawat aku make lulur+maskernya klo dipke emng rasanya perih semreset gt tp jd kering jrwatnya trs ngempes deh aplgi klo perawatan pke krim hslnya maksimal gengs. hbs luluran trs pke masker abs itu pke krim perawatan. aku biasa make klo mlm hr gengs. oh iya gengs gausah khawatir nih produk roro mendut ini bnyak jnisnya ngga cuma buat yg berjerawat, dsni ada buat kulit cerah, trus biar awet muda dr kulit mnggis, lulur ketiak, masker buat payudara biar kenceng, trs ada yg buat menghilangkan selulit, ada juga nih geng v-celup ini buat mengatasi keputihan, trs ada lg lulur penganten. dan semuanya aromanya itu khas bgt rempah2 gengs.cobain deh gengs aku udah make bbrapa dr produk ini :) eemm udaah dlu ya gengs makasih smpe jumpaaaaa ^_^

Minggu, 28 September 2014

Jenis Microphone dan Konektornya

Jenis Microphone dan Konektornya

Seorang sound enginer yang baik, tidak hanya harus tahu mengoperasikan Software Audionya, tapi juga harus memahami perlengkapan/peralatan fisik audio seperti kabel, mic dan mixer. Tidak hanya itu saja, juga harus bisa men-setting studionya sedemikian rupa seperti tata letak speaker dan peralatan untuk take vocal.

Pada tutorial ini kita terlebih dahulu akan membahas tentang Kabel Audio yang sering kita gunakan serta bagaimana cara menyambung antar jenis kabel audio tersebut. Akan sangat bermanfaat untuk pembaca yang belum tahu tentang kabel audio.

Gambar di atas adalah hanya konektor kabel audio, bukan kabelnya :)

Kabel audio berbeda dengan kabel listrik, karena kabel audio ini berfungsi untuk meng-hantarkan sinyal-sinyal audio ke komputer/software kita. Jernih tidaknya sinyal audio juga tergantung dari pemilihan, sambungan, dan konfigurasi kabel ini.
Ada dua macam kabel:
1.Single Core
2.Double core

1.Single Core
Kabel jenis ini digunakan untuk ‘unbalanced audio’, apa itu unbalanced audio??? please seehttp://www.mediacollege.com/audio/balanced/
Bisa dibilang bahwa unbalanced audio adalah sinyal-sinyal audio yang tidak seimbang, banyak noise dan lain sebagainya.
Dengan menggunakan kabel ini untuk 'unbalanced audio' maka kita bisa mendapatkan audio yang optimal.
Gambar 1:

Outer insulation = Karet Kabel
Shield = Serabut
Core = kabel/tembaga
Biasanya untuk kabel jenis seperti ini kita bisa menggunakan core nya sebagai left, sedangkan shield nya sebagai right atau sebaliknya. 
Dalam elektronika, core digunakan sebagai +ve dan shield digunakan sebagai –ve ???? luh, apa lagi ini?? 
ini hanyalah kutup positif dan kutup negatif untuk arus DC.
Positive = positi(ve) = +ve
Negative = negati(ve) = -ve


2.Double Core
Kabel jenis ini digunakan untuk ‘balanced audio’ (lihat penjelasan sebelumnya).
Gambar 2:

Diatas adalah jenis kabelnya, sedangkan untuk konektor kabel audio, terdapat beragam jenis, berikut adalah yang sering kita gunakan:
1.Konektor XLR
2.Konektor jack 6.5 mm, 3.5 mm, 2.5 mm
3.Konektor RCA

Berikut merupakan penjelasan setiap konektor:

1.Konektor XLR
Konektor XLR sering digunakan sebagai colokan untuk kabel mic, dan colokan pada mixer untuk tempat mic.
Gambar 3:

Nah, gambar di atas biasanya kita lihat pada MIC kan? Dan kita bisa lihat pada MIXER kan?? Sebetulnya konektor XLR tidak hanya 3 pin saja, melainkan ada yang 4 pin, 5 pin dan sebagainya. Tetapi secara umum yang sering kita gunakan adalah konektor 3 pin. Setiap pin pasti ada numbernya, coba perhatikan konektor XLR anda yang FEMALE, pasti ada numbernya.
Berikut merupakan penjelasan number dari konektor XLR (3 pin)

Pin 1 = ground = shield
Pin 2 = +ve = (bisa digunakan sebagai left/right)
Pin 3 = -ve = (bisa digunakan sebagai left/right)

Yang lupa tentang +ve dan –ve silahkan lihat penjelasan di atas :)

2.Konektor Jacks 6.5 mm, 3.5 mm, 2.5 mm
Konektor ini biasanya di sebut sebagai ‘Jack’ saja.
Lihat gambar 4:

4.Konektor RCA
Konektor ini biasanya digunakan untuk CD-VCD , DVD PLAYER, home stereo, maupun video recorder.
Lihat gambar 5:

Oleh karena ini kita akan membahas juga cara menyambung antar konektor.

A.Menyambung XLR ke Jack 1/4" Mono
Lihat gambar 6:

Kita akan menyambung konektor XLR ke jack 1/4" mono. Bagian bagian Jack mono adalah Tip dan Sleeve. Perhatikan gambar di atas. 
Bagian XLR:
*Pin 1 (ground) = warna hitam
*Pin 2 (Left) = warna merah
*Pin 3 (right) = warna biru

Bagian Jack:
*Tip (+ve) = left
*Sleeve (-ve) = Ground , Right

Untuk menyambungkannya, kita gabungkan saja Left ke Tip, Right ke Sleeve, sedangkan ground bisa di hubungkan ke salah satunya, pada gambar ground dihubungkan dengan Right (hitam dengan biru). Lalu bagaimana cara menyambungkannya? Tentu anda dapat menggunakan Solder :)

B.Menyambung XLR ke 1/4” Jack Stereo.
Lihat gambar 7:

Bagian konektor XLR:
*Pin 1 = Ground = Warna Hitam
*Pin 2 = Left = Warna Merah
*Pin 3 = Right = Warna Biru

Bagian konektor JACK:
*Tip = +ve = sebagai Left
*Ring = -ve = sebagai Right
*Sleeve = Ground

Untuk menyambungkannya, kita dapat menghubungkan pin 1 (ground , hitam) ke sleeve, pin 2 (merah, left) ke tip, dan pin 3 (biru, right) ke sleeve. Untuk menyambungkannya anda dapat menggunakan solder.

C.Menyambung XLR ke 1x RCA.
Lihat gambar 8:
D.Menyambung XLR ke 2x RCA.
Lihat gambar 9:



*Pin 1 (ground, hitam) hubungkan paralel ke Sleeve dari masing masing RCA.
*Pin 2 (left, merah) hubungkan ke TIP dari RCA 1.
*Pin 3 (right, biru) hubungkan ke TIP dari RCA 2.
Sekarang tinggal merekatkan dengan solder saja, mudah bukan??

E.Menyambung Stereo Jack ke 2 RCA
Lihat gambar 10:
Gambar di atas adalah cara menyambung konektor JACK dengan konektor RCA. Perhatikan gambar:
*Tip (left, merah) dari Jack dihubungkan ke Tip dari RCA 1
*Ring (right, biru) dari jack dihubungkan ke Tip dari RCA 2
*Sleeve (hitam, ground) dari jack dihubungkan ke Sleeve dari masing masing RCA secara paralel

Daftar pustaka

Kamis, 18 September 2014

Standarisasi sinyal

Tugas kedua guys suruh nyari standarisasi sinyal.semoga bermanfaat nih..
Standarisasi Sinyal

Standarisasi Sinyal
1.    Amiga Video
Konektor video Amiga digunakan pada semua komputer Commodore Amiga. 23-pin D-miniatur memiliki sinyal untuk genlocking, RGB analog video (4096 warna), dan sinyal Red-Green-Blue-Intensitas digital (16 warna).

Refresh frekuensi 15 atau 75 kHz Hsync untuk mode video Amiga standar. Hal ini tidak kompatibel dengan kebanyakan monitor VGA. Sebuah monitor Multisync dibutuhkan untuk beberapa resolusi yang lebih tinggi.

The Commodore A520 RF modulator terhubung ke port video dan output video komposit dan video yang RF.

2.    13w3


DB13W3 (13W3) adalah gaya tertentu konektor D-miniatur yang umum digunakan sebagai konektor antarmuka video analog yang digunakan terutama pada Sun Microsystems, Silicon Graphics dan IBM RISC workstation, serta beberapa display dari Apple Computer, NeXT Computer dan Intergraph Perusahaan . Konektor 13W3 tidak lagi digunakan dengan menampilkan modern, yang umumnya telah pindah ke DVI atau HDMI. The DB13W3 (tapi dengan pin arus tinggi, bukan yang frekuensi tinggi digunakan untuk aplikasi video) konektor juga digunakan oleh beberapa 3Com SuperStack Ethernet switch untuk membawa daya DC.

Konektor berisi 10 standar sinyal pin dan 3 posisi yang lebih besar yang dapat dipasang dengan baik pin khusus dengan dua kontak konsentris untuk kabel koaksial atau dengan pin arus tinggi khusus. Ketika digunakan untuk sinyal video di sisi komputer, pin yang perempuan tapi konektor coaxial di posisi besar adalah laki-laki. Konektor coaxial membawa sinyal perpecahan video ke merah, hijau / abu-abu, dan biru; pin sinyal standar membawa empat alasan, tiga "rasa" lanjut digunakan untuk berkomunikasi dengan monitor, sync vertikal, horizontal sync, dan sinyal sync komposit.

Konektor 13W3 dapat dikonversi menjadi konektor VGA standar menggunakan kabel dan adaptor yang umumnya tersedia. Hal ini memungkinkan monitor multisync modern, yang umum pada komputer saat ini, untuk digunakan dengan workstation ini selama mereka sync-on-hijau yang kompatibel. Demikian juga, karena banyak yang lebih baru [kapan?] Sun monitor mendukung multisync, kabel yang sama dapat digunakan untuk menghubungkan mereka ke komputer modern.
Meskipun 13W3 adalah konektor standar sinyal sync diselenggarakan pada pin yang berbeda berdasarkan pada layar dan sistem. Sun Microsystems, Intergraph, IBM RISC dan SGI memiliki satu set yang berbeda dari pin yang digunakan untuk memantau ID akal dan sinyal sync. Sun dan SGI bahkan memiliki dua pin konfigurasi yang berbeda, dengan dan tanpa dukungan Tampilan Data Channel. Konektor Sun DDC digunakan setidaknya pada UPA grafis adapter (Creator 3D, Ahli 3D) dan untuk monitor yang sesuai (GD5410, GD5510). Hal ini dapat membuat cocok dengan kabel yang benar ke monitor hampir mustahil. Banyak monitor dengan konektor 13W3 tidak mendukung sinkronisasi terpisah disediakan pada kebanyakan sistem PC. Konverter lain ada untuk memungkinkan menghubungkan monitor baru dengan konektor VGA ke sistem yang lebih tua dan workstation. Yang paling populer ini adalah kabel yang memungkinkan Anda untuk mengatur sinyal sinkron dengan serangkaian DIP switch dibangun ke dalam kabel.


3.    Macintosh quadra


Seri Macintosh Quadra adalah keluarga produk Apple Computer high-end Apple Macintosh komputer pribadi profesional yang dibangun dengan menggunakan central processing unit Motorola 68040. Dua yang pertama model di garis Quadra diperkenalkan pada tahun 1991, dan namanya digunakan sampai Power Mac diperkenalkan pada tahun 1994. manajer produk untuk keluarga Quadra adalah Frank Casanova yang juga Product Manager untuk Macintosh IIfx. Model pertama adalah Quadra 700 dan Quadra 900, keduanya diperkenalkan pada tahun 1991 The Quadra menggantikan seri Macintosh II sebagai komputer high end di lini produk Macintosh.


Komputer pertama yang menjadi bagian dari seri Macintosh Quadra adalah Quadra 700 dan Quadra 900, keduanya diperkenalkan pada tahun 1991 dengan central processing unit (CPU) kecepatan 25 MHz. 700 adalah model kompak menggunakan dimensi kasus sama dengan Macintosh IIci, dengan Processor Direct Slot (PDS) slot ekspansi, sedangkan yang kedua adalah kasus menara baru dirancang dengan lima slot ekspansi NuBus dan satu slot PDS. 900 diganti pada tahun 1992 dengan Quadra 950, dengan kecepatan CPU dari 33 MHz. Jalur ini bergabung dengan sejumlah "800-series" mesin dalam desain kasus Minitower baru, dimulai dengan Quadra 800, dan "600-series" kotak pizza kasus desktop dengan Quadra 610.

Pada tahun 1993 seri AV Quadra dirilis, yang terdiri dari 800-series Quadra 840AV dan 600-series Quadra 660AV, pada 40 MHz dan 25 MHz masing-masing. Keduanya termasuk prosesor AT & T Digital sinyal dan S-Video dan composite video input dan output port untuk video, serta CD-kualitas microphone dan output audio port. Model AV juga memperkenalkan PlainTalk, yang terdiri dari perangkat lunak text-to-speech MacinTalk Pro dan kontrol pidato (meskipun tidak dikte). Namun semua fitur tersebut kurang didukung dalam perangkat lunak, dan DSP tidak dipasang di kemudian AV Mac, yang didasarkan pada lebih-kuat PowerPC 601 CPU, yang cukup kuat untuk menangani tugas-tugas coprocessor itu sendiri.

Branding

Apple menyewa perusahaan pemasaran Leksikon Branding untuk datang dengan nama. Lexicon memilih nama Quadra berharap untuk menarik insinyur dengan membangkitkan istilah teknis seperti kuadran dan paha depan. [1]

Nama Quadra juga digunakan untuk penerus model Centris yang ada sebentar selama 1993: 610, 650 dan 660AV tersebut. Centris adalah "mid-range" serangkaian sistem antara Quadra di ujung tinggi dan LC di ujung rendah, tapi kemudian memutuskan bahwa ada terlalu banyak lini produk dan nama dijatuhkan. Beberapa mesin dari era ini termasuk Quadra 605 juga dijual sebagai performas, lebih lanjut menambah kebingungan dan dilusi dari apa yang telah Apple prestise merek.

Penggunaan terakhir dari nama itu untuk Quadra 630, yang merupakan variasi dari LC 630 menggunakan "penuh" Motorola 68040 bukan LC 68LC040, dan diperkenalkan bersama-sama dengan itu pada tahun 1994. 630 adalah Mac pertama yang menggunakan IDE bus berkendara berbasis internal hard disk drive, sedangkan semua model sebelumnya telah menggunakan SCSI.

Yang pertama tiga model Server Apel Workgroup, WGS 60, WGS 80 dan WGS 95 (kebanyakan disebut "AWS 95" untuk "Apple Workgroup Server") didasarkan pada Centris 610, Quadra 800 dan Quadra 950, masing-masing.

processor


Di dalam Quadra 605.

Transisi ke Motorola 68040 tidak semulus transisi sebelumnya ke Motorola 68020 atau Motorola 68030. Karena Motorola 68040 itu instruksi perpecahan dan data cache, Quadra memiliki masalah kompatibilitas dengan kode diri memodifikasi (termasuk kode relokasi, yang umum di bawah model memori Macintosh). Apel sebagian tetap ini dengan memiliki dasar Mac OS panggilan salinan memori menyiram cache. Ini memecahkan sebagian besar masalah stabilitas, tetapi menegasikan banyak Motorola 68040 itu peningkatan kinerja. Apple juga memperkenalkan varian panggilan salinan memori yang tidak flush cache. [2] perangkap baru didefinisikan sedemikian rupa bahwa menelepon pada versi lama dari Mac OS hanya akan memanggil sebelumnya salinan memori rutin. Efek bersih dari hal ini adalah bahwa banyak aplikasi kompleks yang awalnya lambat atau rentan terhadap menerjang di 68.040, meskipun pengembang dengan cepat disesuaikan dengan arsitektur baru dengan mengandalkan Apple salinan memori rutinitas daripada mereka sendiri (atau pembilasan cache), dan menggunakan salinan memori yang tidak flush cache saat yang tepat (sebagian besar waktu).



4. Video pada Scart

SCART (dari Syndicat des Produsen penerima radio dan TV - Radio dan Asosiasi Televisi Receiver Produsen ') adalah standar Perancis-berasal dan Associated konektor 21-pin untuk menghubungkan (AV) perlengkapan audio visual. 
Standar resmi untuk SCART adalah CENELEC EN 50049-1 nomor Dokumen. SCART adalah Kadang-kadang dimaksud dengan standar IEC 933-1.

Konektor SCART pertama kali muncul di TV di 1977 menjadi wajib pada TV baru yang dijual di Prancis dari Januari 1980, [3] [4] dan karena 1989/1990 di Eropa Timur, seperti Polandia.

Sebelum SCART diperkenalkan, TV tidak menawarkan cara standar memasukkan sinyal selain konektor antena RF, dan ini berbeda antar negara. Dengan asumsi connectors bahkan ada, perangkat yang dibuat oleh berbagai perusahaan bisa memiliki standar yang berbeda dan tidak kompatibel. Misalnya, VCR domestik bisa output sinyal video komposit melalui konektor Jerman berasal DIN gaya, konektor RCA Amerika-berasal, konektor SO239 atau konektor BNC.


daftar pustaka
lihat sumber
lihat sumber
lihat sumber
lihat sumber

Jenis-jenis kabel koneksi video analog

Jenis-Jenis Kabel Koneksi Video
1.Kabel RCA (kabel composit)



 Kabel Composite-video ini diciptakan ketika masa transisi televisi hitam-putih ke televisi berwarna tahun 1950-an. Kabel ini dapat dipakai baik pada televisi hitam-putih maupun televisi berwarna. Pada saat itu, ini adalah pilihan terbaik untuk meneruskan signal. Kabel merah dan putih menandakan kabel itu membawa sinyal audio(suara),sementara yg berwarna kuning membawa sinyal video.Saat ini, dengan semakin kompleknya kualitas dan informasi yang terkandung pada tiap gambar,kabel ini tidak lagi cocok untuk dipakai. Hasilnya akan sangat tidak maksimal pada LCD TV yang memiliki informasi dan tingkat ketajaman gambar yang luar biasa.resolusi yg ditampilkan max 330 lines(garis).Resolusi segitu Apabila ditampilkan di LCD TV layar besar,video/gambar akan tampak pecah

2.S-VIDEO (SUPER-VIDEO)


 Kabel S-Video ini dikembangkan pada akhir 1980-an untuk memecahkan beberapa masalah pada kabel composite video. Kabel ini memiliki kemampuan untuk memisahkan warna dan meneruskan signal yang lebih jernih ke televisi. Kabel ini dapat menghantar gambar visual dengan resolusi sampai dengan 400 lines (garis).Kabel S-video membagi sinyal visual menjadi dua komponen warna yaitu c dan y. Kabel ini memberikan tampilan gambar lebih baik dibandingkan dengan kabel komposit. Cara mengenali kabel ini adalah kabel tunggal dengan konektor s-video 4 pin atau 9 pin.

3.Kabel COMPONENT (Component Video)


 Kabel ini disebut juga kabel DVD input.Kabel ini jauh lebih baik daripada kabel sebelumnya,karena sinyal video dibawa oleh 3 buah kabel secara terpisah,jadi total keseluruhan dari kabel ini ada 5 buah.kabel merah,hijau dan biru untuk sinyal video,sementara merah dan putih untuk sinyal audio.resolusi yg ditampilkan s/d 480pixel.Namun,akan tampak tidak rapi melihat banyaknya kabel


4.DVI (Digital Video Interlaces)


 Digital Visual Interface (DVI) adalah tampilan video antarmuka yang dikembangkan oleh Kelompok Digital display(DDWG). Kabel  digital ini digunakan untuk menghubungkan sumber video ke Monitor atau proyektor.Kabel ini hanya mengantarkan sinyal video.Video yg dihasilkan jauh melebihi kabel yg terdahulu,karena sudah menggunakan system digital.resolusi yg ditampilkan sudah HD (High Definition-Definisi Tinggi) yakni 1080pixel


5.D-SUB /RGB (VGA)


Kabel VGA ini mengacu kepada konektor VGA 15-pin yang masih digunakan secara luas untuk mengantarkan sinyal video analog ke monitor.Dibandingkan dengan DVI yg sudah digital,kabel ini masih menggunakan system analog.Pengertian analog disini adalah masih menggunakan system pembagian warna yakni merah (red),hijau (green) dan biru (blue),hamper sama seperti kabel component,hanya saja lebih baik.Kabel ini hanya mengantarkan sinyal video

 6.HDMI (High Definition Multimedia Interfaces)


Kabel HDMI  berguna untuk menyampaikan data audio dan video secara digital, sesuai untuk ditampilankan pada layar berkualitas HD (High-Definition). Keunggulan HDMI dari kabel Component atau kabel sebelumnya, adalah kualitas tinggi pada hasil konversi audio dan video yang melalui kabel HDMI tersebut. HDMI Merupakan Kombinasi signal video dan Audio ke dalam  interface digital dan  hanya menggunakan satu port, sedang pada kabel Component membutuhkan tiga port untuk mengkonversikan audio dan video.
HDMI memiliki beberapa versi kabelnya, yaitu:
     HDMI 1.0, muncul pada Desember 2002, dengan bit rate maksimum 4.9Gbps. Bisa melakukan pemutaran video hingga 165 Mp/sec.
     HDMI 1.1, dirilis dibulan Mei 2004, feature sama dengan 1.0 hanya menambahkan system perlindungan pada Audio DVD.
     HDMI 1.2, dirilis sekitar Agustus 2005.
     HDMI 1.3,  muncul pada 22 Juni 2006, dengan kualitas resolusi gambar yang bagus karena bandwith yang digunakan lebih tinggi.
     HDMI 1.3a, diluncurkan pada 10 November 2006, arsitektur sama dengan versi 1.3 hanya perbaikan pada kualitas suara(audio).
HDMI 1.3a telah mendukung output audio dari Dolby Digital dan DTS-HD Master Audio, yang merupakan format codec audio pada DVD HD dan Blu-ray Disc. Resolusi display mencapai maksimal 1440p untuk ditampilkan pada layar lebar (Wide).
Kabel HDMI memiliki beberapa jenis/bentuk, tergantung dari hardware atau gadget yang digunakan. Untuk HDMI Micro kebanyakan digunakan pada Handycam HD danSmartphone, sedangkan HDMI Mini umumnya terdapat pada Tablet PC dan beberapa gadget portable lain.

Seiring kemajuan tekhnologi, saat ini telah marak film yang berkualitas 3D. Perusahaan-perusahaan besar LCD pun saat ini telah mengeluarkan type TV LCD yang mendukung 3D. Untuk mengejar ini, hadir HDMI versi 1.4 yang mendukung gambar berkualitas 3D. Pada seri 1.4 juga sangat mendukung “extremely high HD resolutions”, untuk menampilkan film dengan resolusi sama seperti yang diterapkan pada Bioskop Cinema. Kelebihan lain dari HDMI versi 1.4 adalah terdapat saluran Ethernet yang memungkinkan untuk mengirim dan menerima data dengan kecepatan Ethernet (+ 100Mbps), hingga tidak dibutuhkan lagi kabel LAN/Ethernet secara terpisah.
Selain tingkatan versi HDMI yang membedakan kualitas tampilan video – audionya, bahan dan panjang kabel juga mempengaruhi kualitas yang dihasilkan dari kabel HDMI.Salah satu yg membedakan adalah penggunaan bahan emas (24K Gold).Emas adalah penghantar sinyal terbaik.


daftar pustaka

blog.paperclip.co.id/posting-151-jenisjenis-kabel-kon...

Sabtu, 13 September 2014

Jenis microphone dan konektornya


3.    Jenis microphone dan konektornya

Audio Mixer

mixer berfungsi sebagai pencampur suara, sebuah mixing console, apakah itu analog maupun digital, atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal - sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier.
Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem panggilan publik (public address), sistem penguatan bunyi, dunia penyiaran baik radio maupun televisi, dan juga pasca produksi pembuatan film. Suatu contoh yang penerapan sederhana, dalam suatu pertunjukan musik misalnya, sangatlah tidak efisien jika kita menggunakan masing masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian baik suara vokal penyanyi dan alat alat musik yang dimainkan oleh band pengiringnya.
Disini Audio mixer akan menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari masing masing mikropon yang terpasang, mengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi baik dari vokal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier.
Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya salura dua kanal (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over aktif baru diumpan ke power amplifier dan terakhir ke speaker.

Mixing console menerima berbagai sumber suara. Bisa dari microphone, alat musik, CD player, tape deck, atau DAT. Dari sini dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level masukan dan keluaran mulai dari yang sangat lembut sampai keras. Kalau kita misalkan sebuah system audio iu umpamakan sebagai tubuh manusia, snake cable bisa kita umpamakan sebagai system syaraf, dan mixing console sebagai jantungnya.
Bila terjadi suatu masalah dengannya, berarti system tersebut sedang dalam masalah besar. Salah satu syarat terpenting dalam mixing console yang baik adalah mempunyai input gain yang baik, pengaturan eq yang juga baik. Maka dengan demikian akan dapat dilakukan pengaturan yang lebih sempurna dan optimal terhadap setiap input microphone, atau apapun yang menjadi sumber suaranya. Ada banyak tipikal pengaturan yang terdapat dalam sebuah mixing console.

Menu Umum Pada Mixer

Gain

Disebut juga input level atau trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari setiap channel mixing console. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive input yang kita inginkan diterima oleh console. Apakah berupa signal mic atau berupa signal line (keyboard, tape deck, dll). Tombol ini akan sangat membantu untuk mengatur signal yang akan masuk ke console. Bila signal lemah, maka dapat dilakukan penambahan, bila terlalu kuat dapat dikurangi.
Contoh : untuk penyanyi yang suaranya lemah atau tidak meiliki power yang baik, diperlukan penambahan gain yang lebih. Sedangkan untuk gebukan kick drum, mungkin dilakukan dengan sedikit penambahan. Ini dilakukan agar menjaga setiap input yang masuk ke mixer tetap optimal. Input gain yang terlalu besar akan menyebabkan distorsi, sedangkan kalau terlalu lemah akan membutuhkan penambahan yang bila berlebihan akan menyebabkan noise.
Jadi input gain stage adalah hal yang paling penting dan kritis, karena dari sinilah semua suara yang berkualitas dimulai. Makanya usahakanlah untuk menjaga agar setiap input tetap clean dan clear sebisa mungkin. Sebab noise dan distorsi yang diakibatkan dalam poin ini akan mengalir terus ke seluruh system dan membuat seluruhnya jadi terganggu. Bila ternyata input gain sangat besar atau bahkan terlalu besar sehigga setelah dikurangi juga masih saja terlalu kuat, maka untuk itu terdapat switch PAD pada console yang fungsinya adalah untuk menurunkan gain input signal mulai –20 sampai –30 db.

EQ pada channel

Pada setiap channel di mixing console selalu terdapat Equalizer Section. Fungsinya yaitu sebagai pengatur tone untuk me-modifikasi suara yang masuk pada channel tersebut. Umumnya sound engineer melakukan perubahan sound melalui EQ bertujuan dua :
  1. untuk mengubah sound instrument menjadi sound yang lebih disukai
  2. untuk mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah, misalnya feedback, dengung, overtune, dll.
Pengaturan yang sangat mendasar dari EQ adalah berupa Low dan Hi, kemudian penambahan dan pengurangan (boost/cut). Atau ada juga yang lebih kompleks dengan 4 jalur dengan fungsi yang full parametric. Namun tak perduli seperti apa tipe EQ yang terdapat dalam console, karena tetap dalam tujuan yang sama untuk membantu menemukan sound yang terbaik.

EQ yang fix

Yang dimaksud fix di atas adalah pada EQ tersebut tidak memiliki tombol untuk memilih frekuensi yang akan di-setting. Karena frekuensi yang akan “dikerjai” telah ditetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada EQ jenis ini mirip dengan pembagian yang terdapat pada crossover, hanya terdiri atas :
  • Low, dan hi-pada EQ 2way
  • Low, Mid dan Hi-pada EQ 3way
  • Low, Low Mid, Hi mid dan Hi-pada EQ 4 way
Memutar tombol boost/cut akan memberi pengaruh sampai 12 atau 15 db tergantung mixing console apa yang anda gunakan.

Sweepable EQ

Biasa disebut Quasi Parametric atau Semi Parametric (bukan full parametric-karena tanpa pengatur bandwitch). Pada EQ yang full parametric kita dapat melakukan pengaturan untuk setiap parameternya. Apakah itu parameter frekuensi, bandwitch, ataupun parameter level. EQ tipe ini mempunyai kemampuan set-up yang sangat fleksibel, dan biasanya menyediakan pengontrolan mid-range dengan system EQ-3 atau 4 jalur.
Cara kerja :
  1. Lakukan pemutaran pada tombol freq untuk memilih freq yang akan diatur.
  2. Putar tombol boost/cut untuk penambahan atau pengurangan pada frekuensi yang kita pilih tadi. Misalnya untuk mengatur frekuensi low mid pada drum.
  3. Biarkan frekuensi lain tetap pada sound flat.
  4. Putar tombol boost/cut sampai habis ke kiri, atau pada posisi kira-kira jam 7.
  5. Putar tombol frekuensi sampai sound yang terdengar boomy tadi terdengar hilang.
  6. Setelah frekuensi yang dicari ketemu, lakukan pengaturan lagi pada tombol boost/cut. Karena melakukan pemotongan yang terlalu ekstrm pada frekuensi low mid bisa mengakibatkan sound yang terdengar “kosong”.
Kita juga dapat melakukan pengaturan untuk vokal pada frekuensi 3,5KHz saja tanpa memengaruhi keseluruhan frekuensi Hi Mid lainnya. Mixing console dengan pengaturan mid tunggal biasanya bisa dibeli dengan harga yang lebih ekonomis, sementara mixing console versi lain yang dilengkapi dengan pengaturan Low Mid dan Hi Mid agak lebih mahal.
Ada juga model pengaturan Eq dengan tombol Mid yang sebenarnya sama saja dengan tipe sebelumnya. Hanya saja tombol pemilih frekuensi dan tombol cut/boost berada dalam satu tempat. Untuk frekuensi diatur oleh tombol yang sebelah luar, sedang untuk boost atau cut dilakukan oleh tombol sebelah dalam. Tipe ini juga sering terdapat pada mixing console yang full parametric Eq dengan system 4 way. Desain seperti ini dilakukan oleh pabrik pembuatnya karena alasan menghemat tempat. Desain sebuah mixing console juga merupakan suatu hal yang penting dan menentukan.

Pengaturan lainnya pada channel

48v Phantom

Ada beberapa tipe microphone yang salah satunya adalah merupakan mic condeser, mic jenis ini butuh tenaga tambahan untuk membuatnya bekerja. Untuk itulah tombol 48v phantom berfungsi yang bila diaktifkan akan mengirim 48v DC ke microphone sebagai penyuplai tenaga, atau juga ke DI Box aktif. Perhatikanlah baik-baik, karena pada beberapa mixing console tidak terdapat switch phantom secara individual, melainkan hanya terdapat satu tombol saja untuk mengaktifkan phantom bagi seluruh channel, maka periksalah terlebih dahulu, bila semua kabel yang terkonek ke konsole adalah merupakan input balance, ini tidak akan menimbulkan masalah. Tetapi bila salah satu atau beberapa di antaranya merupakan tidak balance, maka ini akan menimbulkan masalah.

PAD

Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, tombol ini berfungsi untuk mengurangi gain input dari 20 samapi 30db. Tombol ini bukan merupakan tombol putar yang bisa diatur pengurangannya, melainkan tombol tekan. Bila tombol PAD ditekan gain input akan berkurang antara 20 sampai 30db tergantung mixer (baca:manual booknya). Dan bila anda kurang teliti, ini akan menyebabkan mic jadi tidak terdengar karena pengurangan tersebut. Jadi tombol PAD diperlukan hanya untuk signal yang overload. Dan itupun bila setelah dikurangi pada tombol gain ternyata masih tetap terlalu kuat.

Reverse

Adalah untuk membalikan phase. Pada setiap masukan selalu terdiri minimal lebih dari satu sambungan. Misalnya microphone yang dengan konektor XLR pasti terdapat tiga pin (pin1-ground, pin2-hot/positif, pin3 cold/negatif). Bila salah satu pin terbalik (pin2 dan pin3), maka suara yang dihasilkan akan berbeda. Ini sangat terasa bila terjadi pada channel kick drum, kalau pin berada pada posisi benar, maka pada saat kick dihentak, konus speaker akan bergerak kedepan dan menghembuskan udara ke arah anda bukannya ke belakang. Sedang kalau pin terbalik, konus akan bergerak ke belakang dan menghisap udara dari arah anda.
Untuk itulah tombol reverse berguna, yang bila diaktifkan akan membalik phase dari channel (positif menjadi negatif). Ini juga berguna untuk kasus dua buah mic dengan posisi sangat berdekatan sehingga terjadi canceling phase, yang akan mengakibatkan sound terdengar hampa (dengan kehilangan suara rendahnya). Hal ini sering terjadi bila anda tidak teliti terhadap semua plus minusnya kabel. Dan jangan cepat panik bila saat anda setting disuatu tempat, anda mendengar nada rendah yang terlihat loyo, bisa terjadi dikarenakan keterbalikan phase tersebut.
Contoh sederhana : hubungkan output dari cd player ke mixing console dan dengarkan suaranya dengan seksama. Kemudian tekanlah tombol reverse dari salah satu channel. Dengarkan lagi suaranya, pasti salah satunya lebih baik.

Mic/line

Switch tekan ini untuk mengubah sirkit gain control. Tergantung apakah yang menjadi input adalah mic, effect return atau tape deck/CD. Pada banyak mixing console terdapat terminal input yang terpisah antara mic dan line input pada channel yang sama. Input mic biasanya menggunakan tipe konektor balans 3 pin XLR atau kadang biasa disebut jack Canon. Sedangkan line input menggunakan jack seperti yang biasa dipakai jack gitar.
Hal ini memungkinkan untuk mencolokkan dua input yang berbeda dalam satu channel, dan switch ini untuk mengaktifkan salah satu input yang kita inginkan di antara keduanya. Sebagai contoh, anda dapat mencolokkan effect return dngan gain yang diset rendah pada mic input kemudian mencolokkan lagi tape deck pada line input channel yang sama. Pada saat band sedang show dan tape deck tidak dibutuhkan, anda tinggal men-switch tombol tersebut pada posisi mic. Kemudian pada saat band telah selesai dan butuh playback musik dari tape deck/CD, anda juga tinggal men-switchnya pada posisi line. Ini bisa dilakukan untuk menghemat channel, khususnya apabila console yang digunakan tidak terlalu besar.

High Pass filter

Akan memotong frekuensi rendah dari input yaitu dari 80 Hz ke bawah. Ini dapat diaktifkan (IN) bila dari sumber suara tidak memproduksi suara dengan jangkauan frekuensi serendah itu. Misalnya Hi-Hat, vokal, gitar (khususnya akustik). Namun tidak perlu diaktifkan (OUT) terhadap channel drum (kick dan beberapa tom) dan bass gitar. Karena bila diaktifkan akan mengakibatkan channel tersebut kehilangan frekuensi rendahnya.

EQ In/Out

Merupakan switch sederhana untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan section EQ pada channel. Juga berguna untuk membandingkan sound yang telah diEQ hanya dengan menekan tombol tersebut bolak-balik.

Group Assigns

Disebut juga Subgroup Assigns, hanya terdapat pada mixing console yang memiliki group. Misalkan pada mixing console tersebut tertulis 16/2 berarti 16 channel 2 output (L/R). Ini menunjukkan bahwa mixing console tersebut tidak memiliki group. Namun bila tertulis 16/4/2, ini berarti mixing console tersebut memiliki 16 channel, 4 group dan 2 master L/R. Group assigns adalah yang menentukan kemana signal channel akan dikirim. Apakah ke group atau ke master L/R. Misalnya dalam sebuah mixing console yang memiliki 4 group, kita dapat mengirim semua channel drum ke group 1, gitar dan bas ke group 2, keyboard ke group 3 dan vokal ke group 4.
Sedangkan bila tersedia 8 group, kita dapat melakukan hal yang sama namun semuanya dalam stereo. Yang kemudian seluruhnya dikirim ke master L/R. Mungkin akan timbul pertanyaan, sepertinya ini tidak begitu berarti, karena akhirnya seluruhnya dikirim juga ke master L/R. Bukankah lebih baik mengatur langsung dari master? Tapi dalam kenyataannya tidak begitu. Misalnya pada saat soundcheck kita telah membalans dan menyeimbangkan seluruh channel dan kemudian kita gabungkan dengan bass gitar dalam group 1-2.
Pada saat pertunjukan sedang berlangsung, kita hanya perlu mengawasi group 1-2 saja untuk mengontrol level keseluruhan channel drum dan bass. Begitu juga dengan backing vokal atau instrument yang kita gabungkan dalam group yang sama. Sebagian besar group assigns juga dilengkapi dengan pan control individual. Menggunakan group akan sangat membantu kita mengoperasikan system pada penampilan live.
signal dari channel dapat dikirim ke group mana yang kita mau atau juga dikirim ke master. Misalnya kita kirim channel penyanyi utama ke master L/R sedang channel dari backing vokal ke group yang kemudian di-insert gate hanya untuk group tersebut. Dan masih banyak kemungkinan lain.

PFL dan SOLO

Tombol PFL (Pre Fade Listening) akan membantu untuk mendengar (melalui headphone) channel yang tombol PFL / SOLOnya diaktifkan. Juga untuk men-check gain signal pada channel. Misalnya pada saat soundcheck, sebelum membuka fader dari channel, tekan tombol PFL, maka pada led indikator channel akan terlihat seberapa besar gain input yang masuk (apakah overload atau terlalu kecil) sebelum suara dikirim ke seluruh system.
Pada beberapa tipe mixing console terdapat hanya tombol SOLO yang berguna pada saat soundcheck dan berfungsi untuk mengirim hanya channel yang ditekan tombol solonya ke master L/R. Ingat! Pastikan tombol ini dalam posisi out sebelum band mulai bermain. Atau ini akan menjadi hal yang sangat memalukan.

Auxiliary Sends

Dari tombol putar ini dapat dikirim signal dari channel tersebut keluar mixing console (melalui terminal aux out pada terminal keluaran di panel belakang mixer), kemudian dari tombol ini juga dapat dikontrol level signal yang dikirimnya tadi. Signal yang dikirim ini terpisah sama sekali dari keluaran master. Ini berguna untuk mengirim signal ke system monitor, atau juga ke berbagai macam unit effec, dan dari keluaran effect dikirim lagi ke channel yang berbeda pada mixing console. Mixer yang pling sederhana sekalipun sedikitnya memiliki satu atau dua AUX SEND. Satu untuk mengirim signal ke monitor dan satu untuk mengrim effect (echo, reverb). Sedang pada mixing console yang lebih besar memiliki 4-6 atau 8 aux send yang kemudian dibagi lagi atas Pre Fade atau Post Fade.

Pre Fade

Pada mixer besar umumnya terdapat auxiliary yang terbagi atas pre fade dan atau post fade. Signal yang dikirim dari Pre fade tidak mengalami pengaruh dari channel atau belum mengalami proses dari channel. Itulah makanya Pre fade yang Pre EQ baik dan ideal digunakan untuk mengirim signal ke monitor section.

Post Fade

Adalah kebalikan dari pre fade. Yang semua signal yang dikirim melalui post fade adalah telah melalui proses dari channel atau ikut pengaruh dari channel fader, baik EQ maupun levlnya. Post fade sering digunakan untuk mengirim signal ke effect, atau mengirim signal ke mixer yang tepisah untuk keperluan broadcast (Stasiun TV atau Radio), dll. Tidak ada keterikatan dalam pemilihan penggunaan Auxiliary Send. Bisa saja menggunakan Pre fade untuk mengirim signal ke effect karena akan mendapatkan level original dariminput. Hanya saja tetap harus melakukan pengontrolan level dari effect pada saat yang bersamaan.

Auxiliary Master

Setiap auxiliary dari channel memiliki satu tombol lagi sebagai pengatur level untuk keseluruhannya. Misalnya aux 1 setiap channel memiliki master aux 1 untuk mengatur seluruh level dari aux 1 setiap channel. Begitu juga auxiliary lainnya. Yang berarti bila mixer meiliki 4 auxiliary out, maka akan terdapat 4 auxiliary master. Perhatikan beberapa tombol sejenis seperti Aux Master, Effect Master, Monitor Master, atau sesuatu yang kurang lebih adalah berfungsi sama. Untuk pen-settingan awal putar tombol tersebut pada posisi jam 2, baru lakukan pen-settingan pada channel. Bila ternyata masih kurang kuat, tambah lagi, atau bila terlalu keras, kurangi. Semuanya tergantung situasi.

Auxiliary Return

Signal yang telah dikirim melalui auxiliary out ke unit effect apakah Delay, Reverb atau lainnya akan dikirim kembali ke mixing console untuk digabungkan dan diseimbangkan secara tepat dengan level dari signal orisinil source tadi. Walupun cukup banyak juga mixing console yang memiliki pengaturan effect return secara khusus. Yang biasanya bukan dalam bentuk slider (potensio geser). Bila memang masih terdapat channel yang dapat digunakan sebagai masukan effect, kita dapat melakukan pegaturan sengan slider yang lebih memudahkan seperti melakukan pengaturan pada channel standard. Namun pengaturan dengan aux return juga sama seperti yang kita lakukan pada channel, hanya dengan memutar ke arah kanan dan kiri untuk menambah dan mengurangi level effect. Perhatikan! Bila anda membuka sedikit saja Aux Send dari channel yang telah digunakan sebagai effect return, akan berakibat feed back dan noise. Atasi segera dengan menurunkan level dari channel, kemudian periksa Aux Send pada channel.

Tampak Belakang

Adalah menjadi salah satu yang sangat-sangat penting untuk dipehatikan. Karena disinilah seluruh kabel (baik input maupun output) terhubung. Termasuk dari snake kabel, tape deck/CD, atau juga untuk mengirim atau mnerima effect (send/return), sampai ke main output (untuk mengirim ke seluruh system utama).Berbeda tipe dan merk mixing console akan berbeda pula posisi panel belakangnya (yang kalau anda teliti pasti tidak akan terlalu membingungkan). Untuk setiap cahnnel terdapat terminal masukan mic yang biasanya terdiri dari konektor XLR. Namun ada lagi beberapa lainnya sebagai berikut :

Line input

Masukan selain masukan mic, namun terpisah (biasanya dengan jack gitar balance/TRS).

Insert

Digunakan untuk mengolah signal melalui effect seperti Gate, Compressor atau EQ hanya untuk channel yang diinsert saja, berfungsi bila kita ingin menggunakan effect atau apapun untuk memproses hanya satu channel saja yang kita inginkan. Karena insert adalah jalur untuk mengalirkan dan menerima kembali signal yang telah diproses oleh effect atau perangkat apapun. Bila terdapat dua berarti satu untuk masukan (IN) dan satu untuk keluaran (OUT) yang selalu diberi tanda untuk tulisan Insert In dan Insert Out, bila terdapat hanya satu, ini pasti terdiri dari jack balance TRS (Tip Ring Slave). Tip adalah sebagai IN, Ring adalah sebagai OUT, dan Slave adalah sebagai GROUND. Selain itu juga terdapat line out atau direct out tersendiri, yang sering digunakan untuk aplikasi rekaman per-track, ini bisa saja Pre Fade atau Post Fade, tergantung consolenya.
Pada section master terdapat beberapa terminal lagi seperti : Auxiliary Out yang biasa tertulis Aux snd 1, Aux send 2, dst. Atau juga dengan nama Effect Out, Monitor Out, tergantung apa yang tertulis pada tombol-tombol panel pengontrolnya. Setiap group mempunyai kluaran masing-masing dan selalu dilengkapi dengan insert group. Insert Group bisa digunakan bila kita hanya ingin memproses signal di goup tersebut. Misalnya semua channel vokal dikiim ke group 1, kemudian kita men-insert compressor hanya untuk group satu yang berisi vokal.
Banyak console yang didalamnya terdapat power supply. Tapi banyak juga yang menggunakan power supply terpisah, menggunakan multi pin yang terkoneksi ke console. Perhatikan voltase yang dibutuhkan untuk menyalakannya sebelum mencolokkan k listrik. Terminal keluaran untuk Master kanan dan kiri terdiri dari konektor XLR atau jack. Namun juga tidak jarang terdiri dari keduanya. Selain itu juga terdapat keluaran mono yang terpisah adalah penggabungan dari keluaran (kiri/kanan) yang juga dilengkapi dengan pengontrolan sendiri. Mungkin akan terdapat banyak sekali terminal pada panel belakangnya.

Struktur Audio Mixer

Jalur masukan (input) biasanya dibagi menjadi beberapa bagian:
  • Input Jacks / penguat muka mikropon (Microphone preamps)
  • Basic input controls
  • Channel EQ (High, Mid high,Mid and low)
  • Bagian Routing termasuk Direct Outs, Aux-sends, Panning control and pengalamatan Subgroup
  • Input Faders
  • Subgroup faders
  • Output controls termasuk Master level controls, EQ dan/atau Matrix routing
Pada konsul mixer buatan yamaha di samping beberapa bagian tersebut diberi kode-kode warna untuk memudahkan identifikasi yang cepat oleh operator.
Tergantung dari jenis mixernya, apakah itu input mono atau stereo memiliki jalur input dengan pengaturan sendiri-sendiri pada setiap inputnya. Pada sebagian besar mixer, setiap kanal mempunyai jenis input XLR,RCA, atau Jack input ukuran 1/4 inci.


Basic input controls

Dibawah setiap inputnya, biasanya terdapat beberapa pengatur putar (knobs, pots). Pertama biasanya sebuah pengatur gain atau disebut trim. Input akan mengatur sinyal dari peralatan luar dan dan kontrol ini akan mengatur besarnya penguatan atau atenuasi sinyal yang diperlukan agar level sinyalnya memadai untuk proses selanjutnya. Pada langkah ini, dimana sebagian besar noise dan interferensi akan berpengaruh besar, dimana biasanya mikropon mempunyai gain kurang lebih +50 dB, gain sebesar ini bisa mengalami gangguan.
Balanced inputs dan konektor-konektor, seperti jenis XLR ,Tip-Ring-Sleeve (TRS), jack 1/4 inci, akan mengurangi masalah gangguan ini. Kemudian akan banyak titik masuk setelah tingkat buffer/gain tersebut, dimana jika ada send atau return dari prosesor luar hanya akan berpengaruh pada kanal yang ada tersebut. titik masukan (inser points) biasanya digunakan dengan efek untuk mengatur amplitudo sinyal, seperti pembatas derau (noise gates), pelebar (expander) dan pengompres (compressor).

Auxiliary send routing

The Auxiliary send mengarahkan sebuah sinyal yang masuk terpisah ke sebuah jalur auxiliary yang dapat digunakan dengan peralatan luar. . Auxiliary sends , apakah itu pre-fader or post-fader,dimana level pada sebuah pre-fade send diatur dengan the Auxiliary send control, sedangkan post-fade sends tergantung pada posisi channel fadernya. . Auxiliary sends dapat pula untuk mengirim sinyal ke prosesor luar seperti reverb, yang kemudian dapat diumpan masukkan kembali melalui kanal yang lain atau dimasukkan ke auxiliary returns yang ada pada mixer tersebut. Pre-fade auxiliary sends dapat digunakan untuk menyediakan sebuah monitor mix pada musisi di atas panggung, dimana pada monitor mix ini mandiri dari jalur mixing utama.
Papan mixing yang dipakai untuk pertunjukan langsung.

Channel EQ

Pengaturan kanal yang lebih lanjut yaitu channel EQ. Pengaturan ini mengatur ekualisasi nada-nada frekuensi nada rendah (bass), nada menengah (midrange) dan nada tinggi (treble). Pada sebagian besar konsul mixing berukuran lebar (24 kanal atau lebih) biasanya mempunyai sweep equalization dalam satu atau lebih jalur frekuensi yang ada yang disebut parametric equalizer. Mixer dengan ukuran lebih kecil mempunyai beberapa atau bahkan tidak mempunyai sama sekali equalizer ini. Equalizer juga mengatur agar level frekuensi siara yang diatur tidak terjadi cliping yang akan mengganggu kualitas suara yang dihasilkan kanal tersebut. beberapa mixer masih mempunyai sebuah kontrol equalizer umum pada tingkat outputnya.

Subgroup and mix routing

Setiap kanal pada mixer mempunyai sebuah rotary audio tapper berbentuk potensiometer atau potensio meter geser untuk mengontrol level volume tiap kanal agar lebih mudah. Banyaknya input menentukan juga berapa audio fader yang ada. Kemudian dari setiap kanal yang ada disatukan ke jalur main "mix", atau masih dibagi lagi ke beberapa submix. Kompleksitas pengaturan ini tergantung pada aplikasi apa mixer tersebut akan digunakan. Dan juga, pada mixer tersebut disediakan "insert point" untuk setiap bus atau juga bisa pada keseluruhan mix.

daftar pustaka :

lihat sumber